Monday, June 24, 2013

Tata Cara Pemungutan Pajak dan Sistem Pemungutan Pajak

Kali ini daeng akan share tentang tata cara pemungutan pajak dan sistem pemungutan Pajak, kenapa pajak ini sangat penting, karena seperti yang sebelumnya daeng ungkapkan di artikel sebelumnya, pajak ini nantinya akan digunakan pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan untunk kepentingan masyarakat.

oke langsung saja kita bahas mengenai 

1. Tata Cara Pemungutan Pajak

untuk tata cara pemungutan pajak sendiri itu ada tiga

- Stelsel Nyata/Riil
 Yaitu pengenaan  pajak didasarkan pada (objek penghasilan nyata) sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak,yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui Kelebihan : pajak dikenakan lebih realistis, Kelemahan : pajak baru dikenakan pada akhir periode

- Stelsel Anggapan
Pengenalan pajak didasarkan pada suatau anggapan yang diatur oleh undang-undang. Kelebihan : pajak dapat dibayar selama tahun berjalan,tan[a harus menunggu sampai akhir tahun. Kelemahan : pajak dibayarkan tidak berdasarkan keadaan sesungguhnya.

- Stelsel Campuran
Pada awla tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan,kemudian pada akhir tahun pembayaran didasarkan dan disesuaikan dengan keadaan sebenarnya.





2. Sistem Pemungutan Pajak
a. Official Assesment system
Suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah/fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak

ciri-ciri :
a.wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus
b.wajib pajak bersifat pasif
c.Utang pajak yang timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus


b. Self Assesment System 
suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang pada wajib pajak untuk menentukan sendiri besar pajak yang terutang.

ciri-ciri :
wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada wajib pajak sendiri, wajib pajak aktif, mulai menghitung,menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang, fiskus hanya mengawasi dan tidak campur tangan.

c With Holding System
adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga, bukan foskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untung menentukan besarnya pajak terutang oleh wajib pajak.

ciri-ciri :
wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga


lebih lengkap dapat dilihat mengenai cara pembayarannya di website direktorat jenderal pajak Indonesia

terima kasih,.......

hari gini nggak bayar pajak, apa kata dunia ??

Friday, June 21, 2013

Bara Improvement Project (Terimakasih kakak IGLM)

Bara Improvement Project, merupakan suatu bentuk gagasan, untuk mengolah sisa bekas dan sampah yang ada dilingkungan untuk dimanfaatkan kembali, bedanya kali ini kami mengajarkan dan menularkannya kepada pejuang kecil, anak-anak desa babakan raya dramaga.

Antusiasme sangat terlihat dari wajah anak-anak bara saat diajarkan melukis dengan sisa tekstil serta membuat bando dengan sisa kain perca yang ada.



selanjtnya kami mengajarkan teatrikal dengan drama musikal, selingan lagu go green yang terbawa sangat kental dalam teater ini dan sangat dinikmati oleh anak-anak, terlebih lagi alunan ini membawa mereka kealam yang penuh warna dan semangat pantang menyerah tidak takuta pada berton-ton sampah plastik yang menanti.


semua gterasa indah seketika anak-anak ini memamerkan hasil kreasi mereka, mulai dari lukisan, bando sampai hasil teatrikal mereka yang mengundnag takjub penonton, tak ubahnya pemain teater senior pada malam puncak IPB Green Living Movement 3, anak-anak ini nampak begitu menikmati perannya, para orang tua mereka juga sangat terbuka akan acara ini, mereka bangga akan anak-anak






mereka, dan berharap kedepannya ada lebih banyak tawaran dan latihan teatrikal drama anak-anak bara.

Berawal dari sampah, tapi kreasi kami bukan sampah

Sampah Plastik, non organik, oh no.....
mungkin sebagian berpendapat begitu, tapi tidak untuk kami, semuanya masih berguna selama tangan kreatif dan otak yang kami banggkan sebagai anugerah tuhan masih ada, kreatif dan inovatif itu yang menjadi landasan kami berpacu. semua sampah kami kumpulkan kemudian dengan sedkit magic kami ubah menjadi sesuatu yang sangat berguna untuk masyarakat.

sebagian orang beranggapan miring awalnya ketika kami memungut plastik demi plastik, bahkan sebagian menilai kami beralih profesi menjadi tukang pulung, tapi percayalah kawan, seperti kata ripleys Believe it or not ??


 kami ubah itu menjadi sesuatu yang pasti oleh kalian takjub dibuatnya. penasaran bukan ??

nanti kami tampilkan satu contoh hasil kreasi kami. pertama kami kini berusaha membuat bak sampah, semacam bank sampah, yang oleh sebagian anak anak, disebut gudang sampah. kemudian dengan jeli kami bagi menjadi bagian organik dan non organik, untuk yang organik kami ubah menjadi kompos dan pupuk vermis kemudian yang non organik kami ubah menjadi pernak-pernik ataupun alat yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari. setidaknya dengan apa yang kami buat, akan membuka wawasan masyarakat untuk merecycle ulang sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, sebab percayalah sampah akan sangat lama bahkan sangatsangat lama terurai ditanah. makanya untuk menjaga lesetarian alam kita perlu menguranginya atau bahkan mendaur ulangnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.




penasaran hasil lainnya, pantengin IPB yah....


Thursday, June 20, 2013

"Dongeng Lingkungan" ala IGLM 3

Fantasi menjadikan hidup lebih berwarna, lebih indah dan lebih berwarna tentunya, Dikesempatan berbahagia di event Kompas Kampus "Green Living n Youth Culture" yang diadakan kompas kampus untuk yang ketiga kali ini, Institut Pertanian Bogor membuat event yang diharapkan kedepannya bisa membentuk kreativitas dan memberi gambaran lebih baik kepada generasi pelanjut, tunas bangsa bumi pertiwi, event ini dikenal dengan nama "DOLING" atau Dongeng lingkungan, event ini diharapkan bisa mengajak anak-anak secara persuasif untuk lebih mencintai lingkungan dan menghargai apa yang diberi alam semesta untuk kehidupan kita.










Membentuk kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan memang penting, tiu menjadi pondasi bagaimana serta langkah apa yang akan diambil kedepannya, terlebih lagi langkah yang diambil kali ini di ajarkan langsung ke anak-anak, semangat serta kreativitas ini ditularkan dengan media sederhana tetapi tetap mengusung tema hijau untuk lingkungan.

Dongeng kali ini betul-betul menjadi media penular semangat untuk menjaga lingkungan, terbukti dari antusias anak-anak yang sangat heboh saat dongeng lingkungan.


"Saya sayang Lingkungan saya, saya ingin menjaga ikan-ikan laut dan macan yang ada dihutan, saya suka bermain dengan laut saya suka diajarin untuk nermain dengan sampah, dan membuat bando dari sampah, saya tidak takut kalau banyak sampah dilingkungan, sebab sudah diajari sama kakak gusti bagaimana kalau sampah bertumpuk."


(Sasha kelas 5 SDN 1 Dramaga)


"kancilnya baik hati, kura-kura juga, mereka rajin buang sampah ditempatnya, rusanya juga bisa ngajarin kita buat jaga lingkungan, makasih ya rusa."

(Alif kelas 2 SDN 2 Dramaga)


Semngat ini diharapkan terus dijaga, karena sadar ataupun tidak sadar mereka jugalah yang kelak menjadi penerus semangat menggalakkan kebersihan dan lingkungan hidup hijau.

IGLM 3 (IPB Green Living Movement 3)






Wednesday, June 19, 2013

Fungsi Pajak,Teori yang mendasari, dan Hukum Pajak (Function of tax, Theory and Law of Tax)

- Fungsi Pajak terdiri atas dua yaitu :

A. Fungsi Budgetair 
yaitu pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluarannya, dalam kebijakannya untuk terciptanya kepentingan dan kesejahteraan nasional

B. Fungsi Regulator
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi



- Teori yang mendasari pemungutan pajak 
1. Teori Asuransi
Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda dan hak-haknya. Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak yang diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh jaminan perlindungan tersebut

2. Teori Kepentingan 

Pembagian beban pajak kepada rakyatnya didsarkan pada kepentingan (misalnya perlindungan) masing-masing orang. Semakin besar kepentingan seseorang terhadap negara, makin tinggi pajak yang harus dibayar.

3. Teori Daya Pikul 
Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. Untuk mengukur daya pikul dapat digunakan 2 pendekatan yaitu :

-*pendekatan Objektif,dengan melihat besarnya penghasilan atau kekayaan yang dimiliki oleh seseorang.
*pendekatan subjektif, dengan memperhatikan besarnya kebutuhan materiil yang hharus dipenuhi.

4. Teori Bakti
Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dengan negaranya, sebagai warga negara yang berbakti, rakyat harus selalu menyadari bahwa pebayaran pajak adalah suatu kewajiban.

5. Teori Asas Daya Beli
Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak.makudnya memungut pajak berarti menarik daya beli rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara. Selanjuntnya negara akan menyalurkan kembali kemasyarakat dalam bentuk pemeliharaan kesejahteraan masyarakat dengan demikian kepentingan seluruh masyarakat lebih diutamakan..


Hukum Pajak

Ada dua macam hukm pajak :

1. Hukum pajak Materiil
mengandung norma-norma yang menerangkan antara lain keadaan,perbuatan,peristiwa,] hukum yang dikenai pajak (objek Pajak), siapa yang dikenakan pajak (subjek Pajak), berapa besar pajak yang dikenakan (tariff Pajak), segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak dan hubungan hukum antara pemerintah dan wajib pajak, contoh : undang-undang pajak penghasilan.

2. Hukum Pajka Formil
memuat bentuk/tata cara untuk mewujudkan hukum pajak materil menjadi kenyataan (cara melaksanakan hukum pajak materiil).


NB : Leave comment yah, untuk penyempurnaan blognya

Sejarah Dan Defenisi Pajak (History and Definition Of Tax)

Dalam Negara Demokrasi, pajak dibayar penduduk ats perseyujuannya sendiri melelui lembaga perwakilan guna membiayai pengeluaran pemerintah,demi kesejahteraan rakyat. Awalnya ini dianggap merugikan, dapat diperhatikan pada awalnya negara yang masih menganut absolut monarki, Raja Lodwijk XIV (1638-1715), pembayaran pajak mengalami mandi keringat oleh para pemberi pajak, sedangkan penguasa mandi kemewahan. Oleh sebab itu pajak pajak sebagai suatu beban menjadi pro dan kontra, yang pro adalah mereka kaum penguasa dan bangsawan, sedangkan yang kontra adalah rakyat pemikul beban.

Pajak sebagai spesies dari genus pungutan telah ada sejak Zaman Romawi 509-27 SM,dikenal dengan nama Censor, Questor. Sesudah abad ke-2 Penguasa Roma mengandalkan penghasilan negara lewat pajak tidak langsung, yaitu pungutan atas penggunaan pelabuhan.Di  Mesir saat pembangunan piramida,yang semula pengabdian sukarela menjadi paksaan baik uang,harta, benda dan tenaga. Sementara itu di Spanyol abad ke XIV dikenal Alcabala, salah satu bentuk pajak penjualan. Di Indonesia berbagai pungutan baik dalam bentuk tenaga kerja/Natura,uang,upeti telah ada sejak lama, beban semakin bertambah dengan adanya VOC 1602,kultur stelsel 1830-1870,Raffles dg Landrent dan pajak Rumah.

Salah satu bukti Indonesia ada pajak sejak semula ditemukannya prasasti di desa bojonegoro jatom 1992 (pembebasan pajak arga desa adan-adan karena telah berjasa terhadap Raja Majapahit pertama Kartarajasa Jayawardhana tahun 1311.

Pajak : Tax (inggris), import contribution,tax,droit (prancis),Steuer,abagade,gebuhr (jerman),tributo,Gravamen, tasa (spanyol), belasting (belanda).

Pajak menurut beberapa ahli 

1. Prof. Dr. Rachmat Soemitro, SH
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

2. Drs. R Agus Somawirata
Pajak adalah iuran yang ditentukan secara sepihak oleh penguasa dan pihak lain diimbangi dengan jasa istimewa untuk membayar pengeluaran negara, pemungutannya digunakan untuk kepentingan umum.

3.Prof. PJA Adriani (Guru Besar Universitas Indonesia)
Pajak adalah iuran pada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurtu peraturan-peraturan dengan tidak dapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas pemerintah.




leave comment yah....

Sunday, May 26, 2013

Semangat Alam Itu Kuwariskan. "Kami Bermain Dengan Sampah".

Senyum hangat sang mentari, derau ombak yang menggema ditelingaku juga kicau burung yang menggoda hati, serta semerbak alunan angin dari pepohonan yang masih ingin kurasakan esok hari, seolah menjadi gadah besarku untuk menjaga kelestarian lingkungan. Nampak indah semua burung bermain disetiap pagi,bunga-bunga mekar serta capung beterbangan yang menggugah hati ini untuk mencari sesuatu yang lebih dari alam ini keyakinan terpatri dalam hati, alamku memang kaya aku ingin menikmatinya, aku ingin melihat cakrawalaku kaki langit ibu pertiwi dari semenanjung sabang sampai merauke. Semuanya begitu indah berbaur dengan adat budaya yang membalurnya. Itu yang membuatku dan kawan-kawan bertekad manjaga kelestarian alamku, apa yang bisa kupersembahkan kini semuanya kupersembahkan untuknya untuk alamku,kutau suatu saat nanti Cuma cerita akan alamku yang dulu yang kukisahkan pada anak cucuku yang tidak lagi bisa melihat dan merasa apa yang kira-kira kurasa saat ini, namun keyakinanku itu tumbuh keyakinan untuk melestarikan alamku, keyakinan untuk menjaga lautku, hutan,sungai danau dan lingkungan sekitarku tempat aku berpijak.




Sadar atau tidak sadar malu ataupun tidak punya malu, sebenarnya apa yang anda punya saat ini merupakann apa yang berasal dari alam ini,semuanya disusun rapi sang pencipta untuk kita semua,namun belakangan ,nafsu penguasa dan sifat ababil yang menguasai manusia. Sekian lama aku merasa menjadi kupu-kupu yang terbang,juga sekian lama aku merasa bisa berbaur dengan alamku ini, semakin kumenikmati, semakin pula tinggi rasa hati untuk menjaganya agar tetap lestari tidak termakan evolusi mesin. Kuharap semua orang mengerti akan hal ini, kuharap semua orang bisa peduli akan pentingnya hal ini.

Semangat alam itu  kami tularkan pada kawan-kawan kecil kami. Aku sadar betul betapa pentingnya hal ini diwariskan,karena kutau mereka juga merasakan hal yang sama, merasakan suatu keinginan untuk menjaga dan melestarikan alamnya, hanya butuh meyiraminya dengan semangat dan pupuk kebersamaan.
 Berawal dari gelisah akan hilangnya lingkungan kecil mereka,berangkat dari rasa ingin memelihara dan dan rasa sayang pada lingkungan, mengantarkan sang pejuang kecil kepada sebuah dermaga tempat mereka berjuang mempertahankan apa yang sebenarnya mereka inginkan untuk direbut kembali, semua orang memandang kecil apa yang mereka lakukan namun sebenarnya hal ini bermakna sangat besar untuk kita semua. Semua yang seharusnya mereka rasakan kini hampir semuanya pupus termakan waktu dan  rentetan bunyi mesin dan geronggongan pisau potong yang menjadikannya hampa tak terngiang lagi. Kami tau apa yang mereka inginkan kami tau apa yang mereka butuhkan untuk itu kami ada disini untuk membimbing mereka.




Laksana kesusahan dan ketimpangan namun mendapat bantuan akhirnya. Magic yang mereka rasakan kini, anak-anak pejuang kecil yang sempat terbawa suasana musim modern kini kembali ke jalurnya dengan gairah membawa diri mereka pada pengabdian terhadap lingkungan. “ini rumah saya,ini kawan-kawan saya, dan ini lingkungan saya”, kata itu seolah menggerus hati mahasiswa pecinta lingkungan hidup untuk lebih mengarahkan bocah pecinta lingkungan kearah yang benar-benar positif. Selang beberapa waktu anak-anak kini mampu mengolah bahan buangan menjadi sesuatau yang masih berguna, trik-trik sederhana namun memukau. Semangat pecinta lingkungan mengajak anak-anak bara untuk bermimpi dan menari dengan lingkungannya menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan dan dihargai semua orang. Kegiatan positif kini bermunculan seiring dengan pujian beberapa pihak terhadap perkembangan si pejuang kecil kegiatan mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat oleh anak-anak bara, yang  kini dikerjakan sesuai bimbingan para kakak mahasiswa. Raut kegembiraan nyata jelas diwajah mereka saat berhasil mendaur ulang sampah kain perca menjadi bando cantik hasil kreasi mereka sendiri. Ada rasa bangga tersendiri dari hati dan para orang tua mereka melihat perkembangan pengetahuan yang sebenarnya dapat digali dari hal-hal sederhana. Pembiasaan dengan pola hidup hijau menghiasi hari-hari mereka. Satu persatu material plastik non daur ulang yang dibuang dan menjadi sampah ditengah masyarakat. Justru menjadi sesuatu yang sangat berharga untuk mereka.

            “Kami sekarang bisa membuat bando”, ibuku bilang bando yang aku buat cantik.Kami melukis dengan sisa-sisa cat maupun pewarna yang merupakan sisa pembuangan,kami juga bermain dengan sampah-sampah kemasan disekitar kami. Ditengah modernisasi yang makin menjadi, sosok anak-anak ini terbangun untuk lebih mencintai lingkungan menjaga kebersihan lingkungan juga tau betul bagaimana sampah bisa dimanfaatkan  kedepannya.




Wawasan mereka kini kian berkembang saat diperkenalkan pada media drama musikal berkenaan dengan kecintaan terhadap alam, selingan go green yang menghiasi lagu-lagunya, menjadi bukti persembahan sang pejuang kecil untuk negeri ini, secerca harapan itu masih ada, harapan untuk mengembalikan masa indah mereka bermain di tengah suasana damai desa mereka.Seolah ingin meneriakkan "kembalikan desa kami yang dulu"."Mana mainan kami mainan dari alam",  bukan kerlap kerlip digital mainan mereka. Ini seakan menjadi teguran sekaligus kritikan kecil untuk pemerintah, bagaimana anak kecil ini yang bisa mengupayakan sampah didaur ulang agar keasrian daerahnya kembali.


Kami berusaha membangun kesadaran generasi muda ini, kami berusaha menyisipi bibit indah bunga pertiwi pada mereka, karena kami yakin mereka jugalah yang mejadi penerus bangsa, mereka jugalah yang menjadi motor penggerak peradaban, motor penggerak yang bukannya membabat hutan indah kita, bukan meracuni laut biru kita juga bukan generasi yang tega melihat semuanya punah tanpa melakukan apa-apa.Kami menciptakan generasi yang kelak menjadi pelindung tanah tercinta kami.generasi yang cinta dan peduli akan lingkungannya peduli akan kebersihan sungai laut dan danaunya. Generasi yang tidak patah arah saat berton-ton sampah menyerbu,generasi yang berkeyakinan akan tetap ada keindahan alam Indonesia. Generasi pelindung bumi, yang pantang menyerah meski cadas dan jurang didepan mata. Mari bersama perangi sampah, sayangi lingkungan kita, jaga bumi indah kita.
go green…. (Sang pejuang kecil ditengah medan perang).


Wednesday, March 13, 2013

Teori Serial endosimbiosis Evolusi eukariotik

kali ini kita akan bahas sejarah teori endosimbiosis,dari prokariot ke eukariot, dari aerob ke anaerob dan dari tidak berkloroplas dan mitokondria, sampai akhirnya terbentuk sel dengan kloroplas dan mitokondria ......

Transisi dan evolusi antara eukariot,sel dengan inti dan prokariot, menurut beberapa ahli menjadi perubahan  paling mendalam dalam sejarah evolusi,asal-usul dari sel eukariot yang menurut beberapa ahli berasal dari aktvitas endosymbiosis, yang mena dalam teori ini menjelaskan fenomena adanya  organisme yang hidup dalam satu komponen organisme saling melengkapi satu sama lain beberapa orang lebih mengenal dengan istilah hipotesis endosymbiosis, hipotesis ini menyebutkan bahwa sel eukariotuk berasal dari perkembangan sel prokariotik
Hal ini didasarkan pada kenyataan struktur dari sel eukariotik :
-          Merupakan membrane rangkap,terdiri dari membrane luar dan membrane dalam
-          Membrane luar nucleus memiliki hubungan secara langsung dengan membrane sel reticulum endoplasma.Hubungan ini merupakan sisa-sisamembran plasma yang melekuk ke dalam






Gagasan bahwa  pada dasarnya sel eukariotik sebenarnya merupakan koloni mikroba pertama kali diusulkan pada tahun 1920 oleh ahli biologi Amerika Ivan Wallin (Fausto-Sterling 1993). Pencetus versi modern SET adalah biologi Lynn Margulis. Pada tahun 1981,Margulius dengan edisi pertama yang berjudul simbiosis eolution, dimana awala gagasanya menyatakan bahwa sel eukariotik berinterkasi,bergabung dalam urutan tertentu. Nenek moyang dahulunya mendapatkan organel tersebut dari dalam sel inangnya baik yang menjadi mangsanya maupun parasite internal,selanjutnya hubungan itu berkembang menjadi hubungan saling menguntungkan bagi kedua organisme,saling bergantung dan akhirnya berevolusi.


Dalil bahwa nenek moyang mitokondria yang hidup bebas , seperti halnya Daptobacter dan Bdellovibrio, yang mengembangkan kemampuan untuk secara efisien bernafasdengan memanfaatkan  oksigen (Margulis dan Sagan 1987).

Itu dapat dibuktikan dengan adanya struktur dari mitokondria :

-          Mitokondria memilik dua membrane yaitu membrane luar dan membrane dalam.membran luar diduga membrane sel inang yang melekuk kedalam, ketika menelan sel bakteri aerob,sedangkan membrane dalam diduga merupakn membrane bakteri aerob
-          Bukti selanjutnya yiatu bahkan sampai saat ini ada bakteri aerob yang memilikimesosom sebagai penghasil energy, diduga sel prokariot anaerob mirip dengan bakteri aerob tersebut
-          Didalam mitokondria terdapat DNA yang mengontrol pembuatan polipeptida yang berbeda dengan DNA Inang, diduga mirip dengan DNA prokariot
-          Polipeptida yang dihasilkan didalam mitokondria digunakan sendiri oleh mitokondria tersebut, polipeptida ini berbeda dengan polipeptida sel inang
-          Mitokondria mampu membelah diri seperti bakteri sehingga jumlahnya dapat bertambah banyak
 Sedangakan nenek moyang kloroplas hari ini adalah cyanobacteria, yang awalnya organisme fotosintetik independen. Selain itu, silia whiplike yang umum pada eukariota tetapi tidak ditemukan pada prokariota yang diperkirakan berasal dari kelompok lain masih hidup bebas . Menurut SET, sel host asli prokariotik adalah archaebacterium, mirip dengan Thermoplasma yang ditemukan hari ini, yang dapat menahan suhu tinggi dan kondisi asam (Margulis dan Sagan 1987). Ini adalah sel inang tidak berfotosintesis  dan mampu secara efektif menggunakan oksigen.

Hipotesis untuk pemebntukan kloroplas ini sendiri dpada dasarnya dikemukakan berdasarkan bahwa :
-          Kloroplas meiliki membrane ganda dan membrane luarnya mrip dengan struktur membrane sel
-          Ada bakteri fotosintetik yang memliki membrane fotosintetik mirip dengan tilakoid pada kloroplas
-          Didalam kloroplas terdapat DNA yang juga dijumpai pada bakteri fotosintetik.DNA kloroplas memiliki fungsi versi tersendiri tidak dipengaruhi dNA nucleus sel inang.
-          Kloroplas dapat bertambah banyak melalui pembelahan seperti halnya bakteri


 Sepanjang tulisannya, Margulis menyatakan simbiosis yang merupakan kekuatan pendorong utama di balik evolusi. Menurutnya, kerja sama, interaksi, dan saling ketergantungan di antara bentuk kehidupan diperbolehkan untuk dominasi global yang akhirnya hidup. Akibatnya, gagasan evolusi Darwin sebagai "survival of the fittest," adalah sebuah kompetisi yang terus-menerus antara individu dan spesies, dinilai tidak lengkap. Menurut Margulis dan Sagan (1986), "Hidup tidak mengambil alih dunia dengan pertempuran, tetapi oleh jaringan." Daripada fokus semata-mata pada penghapusan pesaing, pandangan Margulis lebih mengutamakan simbiosis


 Penemuan awal yang penting dalam mendukung SET terjadi di laboratorium Kwang W. Jeon, seorang ahli biologi University of Tennessee. Jeon menyaksikan pembentukan simbiosis amuba-bakteri simbion bakteri yang baru menjadi terintegrasi dalam host amuba (Jeon 1991). Pada tahun 1966, saat pertama kali terinfeksi bakteri amuba, mereka mengaplikasikannya untuk host ataupun bahan percobaan mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa amuba terinfeksi selamat dan menjadi tergantung pada endosymbion. Jeon membuktikan integrasi  ini dengan melakukan transplantasi inti antara amuba terinfeksi dan amuba netral . Jika dibiarkan saja, para amuba hybrid meninggal dalam hitungan hari. Namun jika ia merupakan bentukan hibrida ini dengan simbiosis, amuba pulih dan hidup serta kembali berkembang (Margulis dan Sagan 1987). Penemuan ini berfungsi untuk menunjukkan mekanisme utama pembentukan el baru yang terbentuk melauli system endosimbiosis(Jeon 1991).

 Meskipun beberapa ide Margulius 'tetap kontroversial, ada banyak bukti yang mendukungnya. Bukti ini berfungsi untuk mempertahankan gagasan asal endosymbiotic mitokondria dan kloroplas. Pengakuan bahwa kloroplas mitokondria dan bisa muncul hanya dari yang sudah ada sebelumnya. Para ilmuwan menemukan bahwa mitokondria dan kloroplas tidak dapat dibentuk dalam sel yang tidak memiliki struktur mereka karena kode dan struktur yang berbeda . Juga, baik mitokondria dan kloroplas memiliki set mereka sendiri ,gen yang lebih mirip dengan prokariota daripada eukariota. Mereka berdua mengandung molekul DNA melingkar, seperti yang ditemukan di prokariota. Akhirnya, baik mitokondria dan kloroplas memiliki sendiri protein-sintesis mesin.
Aspek paling diterima dan paling dipertanyakan dari SET adalah hipotesis undulipodia eukariotik berasal dari bakteri spirochete (Margulis 1993). Istilah "undulipodia" digunakan untuk menggambarkan motilitas organel eukariotik, flagela dan silia. Undulipodia terdiri dari mikrotubulus dalam konfigurasi tertentu. Mikrotubulus yang terdiri dari protein yang terkait erat beberapa disebut Tubulin. Struktur ini jauh lebih besar dan lebih kompleks daripada flagela bakteri, yang terbuat dari protein flagellin. SET ini mendalilkan bahwa undulipodia mungkin berasal dari bakteri melalui simbiosis motilitas (Bermudes, Margulis, dan Tzertzinis 1987). Ide ini disebut sebagai hipotesis eksogen. Rincian argumen yang kompleks, tetapi pendukung titik SET untuk beberapa baris bukti. Argumen mereka menekankan biologi organel sendiri, distribusi mereka, dan terjadinya struktur terkait dan analog. Para penentang pandangan ini, pendukung hipotesis endogen, menunjukkan bahwa undulipodia berasal internal sebagai perpanjangan mikrotubulus digunakan dalam mitosis. Hipotesis ini juga disebut sebagai filiasi langsung, yang merupakan pandangan nonsimbiotik evolusi yang menekankan peran berbagai jenis mutasi pada pemisahan evolusi sel eukariotik dari sel prokariotik.



Kontroversi utama antara hipotesis endogen dan eksogen untuk asal undulipodia bersandar pada soal kronologi. Para pendukung klaim hipotesis endogen mengklaim mikrotubulus mendahului asal undulipodia, yang akhirnya muncul bentukan endogen. Sebaliknya, negara-negara hipotesis eksogen yang simbiosis motilitas memunculkan sel dengan undulipodia, dan akuisisi ini kemudian menyebabkan struktur internal yang terlibat dalam mitosis (Bermudes, Margulis, dan Tzertzinis1987). Meskipun asal simbiosis undulipodia adalah mendapatkan dukungan, kontroversi masih harus diselesaikan. Menurut Bermudes dan Margulis (1985), terdapat bukti yang cukup untuk membuktikan baik filiasi langsung atau hipotesis simbiosis untuk asal undulipodia.

 Untuk memahami implikasi teori  klasifikasi dari semua bentuk kehidupan, ringkasan singkat dari penafsiran saat peristiwa endosymbiotic diperlukan. Menurut teori ini, eukariota berkembang ketika sel-sel archaea dan eubacterial bergabung dalam simbiosis anaerobik. Sel archaea disediakan sitoplasma sel sedangkan eubacterial (spirochete a) diperbolehkan untuk mobilitas dan, pada akhirnya, mitosis…

 Meskipun inti adalah karakteristik yang mendefinisikan sel eukariotik, asal usul organel ini dan simbiosisnya  tidak pasti,. Margulis cenderung mendukung proses yang melibatkan kombinasi filiasi langsung dan simbiosis sebagai sumber dari sel berinti. Dia percaya bahwa beberapa sel prokariotik berevolusi inti primitif melalui filiasi langsung tetapi tetap prokariotik. Lainnya berevolusi struktur yang sama tetapi juga diperoleh gen simbiosis  dan akibatnya menjadi eukariota (Margulis 1993).


 Sebuah makalah tahun 1996 oleh Golding dan Gupta , sengketa pandangan tradisional tentang asal-usul inti dan menyarankan alternatif yang disebut model chimeric. Istilah "chimeric" merujuk pada suatu organisme yang mengandung jaringan dari setidaknya dua orang tua yang berbeda secara genetik. Model chimeric mengusulkan bahwa sel eukariotik pertama muncul sebagai hasil dari peristiwa fusi yang tidak biasa antara eubacterium Gram-negatif (host) tanpa dinding sel dan archaebacterium (Simbion) di mana kedua orang tua membuat kontribusi besar untuk genom nuklir sel. Inti muncul sebagai hasil lipat di membran inang sekitar sel ditelan. Model chimeric didasarkan pada bukti genetik dan biokimia. Salah satu bukti genetik yang mendukung model adalah fakta bahwa sel-sel prokariotik yang homogenomic (memiliki materi genetik dari salah satu orang tua saja), sedangkan sel eukariotik yang heterogenomic (memiliki materi genetik dari lebih dari satu orang tua). Bukti biokimia dalam mendukung model chimeric melibatkan filogenetik, atau evolusi, analisis data sekuens dari protein. Analisis ini menunjukkan hubungan erat antara bakteri Gram-negatif dan eukariota di satu sisi dan Gram-positif bakteri dan archaebacteria di sisi lain (Golding dan Gupta 1996). Data protein bahkan lebih urutan menyarankan hubungan antara eukariota dan archaebacteria. Data ini menunjukkan bahwa hubungan simbiosis antara bakteri Gram-negatif dan archaebacteria sebagai nenek moyang dari sel eukariotik layak. Secara keseluruhan, data sekuens mendukung model chimeric.

 Penelitian  Martin dan Müller (1998) ke asal mitokondria telah menyebabkan teori baru yang disebut endosimbiosis Pada gambar saat asal dari sel eukariotik "hipotesis hidrogen.", Mitokondria adalah "kecelakaan beruntung" (Vogel 1998). Sel inang leluhur hanya menelan nenek moyang mitokondria, tidak sepenuhnya menelan itu, dan sebuah sel bahkan lebih sukses menghasilkan. Menurut hipotesis hidrogen, bagaimanapun, sel eukariotik pertama tidak terbentuk hanya secara kebetulan. Sebaliknya, itu adalah hasil dari kesatuan tujuan antara sel inang archaebacterial, sinkronisasi yang akhirnya menghasilkan  metana, dan simbion mitokondria masa depan yang membuat hidrogen dan karbon dioksida sebagai produk limbah dari metabolisme anaerobik. Dengan demikian, meskipun Simbion itu mungkin mampube respirasi aerobik, simbiosis dimulai dari hasil dari produk metabolisme anaerobik. Ketergantungan tuan rumah pada hidrogen diproduksi oleh simbion tersebut diidentifikasi sebagai prinsip selektif yang mengkonsolidasi nenek moyang sel eukariotik (Martin Müller dan 1998).

 Hipotesis hidrogen memiliki beberapa implikasi penting yang bertentangan dengan pandangan saat ini hubungan antara eukariota dan archaebacteria. Dalam pandangan saat ini, eukariota bercabang dari sejak lama dari archaebacteria sebelum archaebacteria telah dibagi menjadi  kelompok. Hipotesis hidrogen menyiratkan bahwa eukariota pertama muncul,kemudian pada gambar mekanismeevolusi, yang menggambarkan kaitan erat terhadap archabacteria.

 Penjelasan lain baru-baru ini tentang asal-usul eukariota yang disebut "hipotesis syntrophic" disajikan oleh García López dan Moreira (1998). Meskipun mereka secara independen mengusulkan, hipotesis syntrophic bersifat komplementer dalam beberapa aspek dengan hipotesis hidrogen. Kedua hipotesis setuju saran dari metabolisme anaerobik untuk asal simbiosis mitokondria. Mereka juga sangat mirip dalam beberapa rincian metabolisme simbiosis dan fitur molekul archaea (López-Garcia dan Moreira 1998). Perbedaan utama antara dua hipotesis adalah sifat kemitraan bakteri asli. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, dalam hipotesis hidrogen, simbiosis asli diperkirakan terjadi antara archaebacterium metanogen dan nenek moyang eubacterial ke mitokondria. Dalam hipotesis syntrophic, simbiosis aslinya dipahami telah terjadi antara archaebacterium metanogen dan sulfat-respiring leluhur delta-proteobacterium. Yang pertama memberikan materi genetik pusat dan metabolisme asam nukleat sedangkan yang kedua diberikan karakteristik yang paling metabolik (López-Garcia dan Moreira 1998). Mitokondria diperkirakan berasal dari acara, kemudian simbiosis independen. Seperti dengan hipotesis hidrogen, analisis sekuensing genetik lanjut diperlukan dalam rangka untuk klaim hipotesis syntrophic harus ditegakkan.

Hampir tiga puluh tahun sejak Lynn Margulis pertama kali diterbitkan sebuah buku tentang asal-usul sel eukariotik. Sejak saat itu, biologi telah mengalami perubahan yang luar biasa. Perubahan yang paling terlihat adalah akumulasi ekstensif data sekuens untuk kedua asam nukleat dan protein. Pengumpulan data baru niscaya akan mengakibatkan revisi terus menerus dari teori endosimbiosis serial asal dari sel eukariotik. Meskipun ketidakpastian masa depan, fondasi penting telah diletakkan. Simbiosis kini diterima oleh komunitas ilmiah sebagai faktor penting dalam menghasilkan perubahan evolusioner. Langkah berikutnya termasuk pengembangan metode yang lebih rumit untuk menafsirkan data sekuens genetik dan molekuler dan usaha dari segar melihat catatan fosil.
 

Posted By : Muhammad Rezki Rasyak