Taman wisata alam Kapuk bersama kompaskampus dan Tupperware (Ayo tanam mangrove !!!)
Green living and youth creativity, merupakan salah satu event dari Kompas kampus bekerjasama dengan Tupperware, kali ini mengajak teman-teman dari 10 universitas terbaik indonesia yang berhasil membuat rangkaian acar Green Living and Youth Culture dikampus masing-masing, setelah sebalumnya diadakan seleksi dengan total 250 proposal yang masuk untuk mengajukan perguruan tingginya masing-masing, mereka yang berhasil lolos antara lain dari kampus : IPB, UNIBRAW, UI, UNIMED, PPNS, UNPAD, UNHAS, UNSOED, UNS, dan UNDIP.
Perjuangan melestarikan lingkungan dan menjaga keseimbangan alam sangat tercermin dalam event kompaskampus ini. Kompaskampus telah mewadahi inspirasi bagi segenap mahasiswa-mahasiswa indonesia yang tergerak hatinya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Tercermin pada kegiatan penanaman mangrove oleh masing-masing perwakilan dari 10 perguruan tinggi negeri yang terpilih.
"Mangrove ini sangat berguna untuk menahan laju air dan gelombang laut yang langsung menuju ke daratan, juga untuk menahan angin laut."
kutipan kata dari bapak Bambang yang merupakan pemilik dari Taman Wisata Alam mangrove Muara angke kapuk, saat sesi bincang-bincang setelah penanaman mangrove oleh peserta.
Bapak bambang sendiri merupakan Alumni mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), dari jurusan Manajemen hutan, akultas Kehutanan.
Sekilas mengenai taman wisata ini.Awalnya taman wisata ini merupakan areal tambak, kemudian bapak bambang melepas kepemilikan tambak yang hingga saat ini luas dari taman wisata alam mangrove sekitar 99,8 hektar. Didalam kawasan wisata kemudian bapak bambang membangun wahana yang sangat sellaras dengan alam, mulai dari wisata pohon bakau, meliputi, penelitian,pembibitan,penanaman sampai pupuk organik untuk bakau, selanjutnya ada perahu kano untuk menikmati indahnya alam sekitar area wisata dengan melaju diantara pohon bakau yang tumbuh menjulang,Menyaksikan burung dan satwa khas mangrove, kemudian ada wahana permainan anak, terakhir bapak bambang juga menyediakan pondok kemah, bagi para wisatawan yang
hendak menginap diarea wisata.
untuk Ragam mangrove yang ada didalam wahan saat ini bapak bambang sedang mengelola mangrove jenis Rhizopora dan Avicenia, namaun lebih kanjut bapak bambang menambahkan kalu saat ini ia sedang mengusahakan untuk lebih banyak jenis mangrove, terutama mangrove yang jarang dijumpai di daerah-daerah jawa barat dan jabodetabek. "Saat inisaya sedang mengusahakan untuk magrove dari jawa timur dan jawa tengah, kami telah bekerjasama dengan beberapa pihak untuk pengadaan mangrove ini".
Tanya jawab antara mahasiswa dan bapak bambang berlanjut, beberapa pertanyaan mahasiswa kemudian dengan lugas dijawab bapak bambang, beberapa diantaranya menanyakan bagaimana siklus hidup mangrove, bagaimana keadaan mangrove indonesia saat ini, dan kemudian ada yang bertanya mengenani regenerasi mangrove dan jarak penanaman yang tepat untuk mangrove, lalu apa yang menginspirasi bapak untuk membuat taman wisata mangrove ?.
dengan Lugas bapak bambang menerangkan kalau untuk mangrove sendiri, itu awalnya buahnya akan jatuh dari pohon secara alami, kemudian jika tepat tertancap ketanah sekitar 3-4 minggu daun akan muncul, dari situ perkembangan mangrove dimulai, untuk jenisnya, jenis mangrove api-api atau Avicenia akan lebih cepat tumbuh jika dibandingkan dengan rhizopora, selain itu jenis api-api ini juga bisa dimakan,karena bagiannya dalam bentuk kacang, kemudian juga bisa dimanfaatkan sebagai obat, namun untuk itu harus ada penelitian lebih lanjutnya, sahut bapak bambang.
kalau untuk mangrove diindonesia sendiri bapak bambang menyatakan kalau ada lebih dari 20% mangrove rusak sepengetahuannya, kemudian ada 200.000 hektar mangrove rusak didaerah jawa. untuk wilayah Dki sampai sekitarnya lebih lanjut akan ada istilah sapu hijau, yaitu penanaman mangrove dari pinggir tol sampai lepas pantai,karena mangrove ini memang sangat penting adanya. Dulunya disini cuma ada tambak, dan beberapa jenis ikan, namun sekarang, beberapa satwa dengan indah verkeliaran disekitar taman wisata, burung, biawak dan beragam jenis ikan ada didalamnya.
untuk mangrove sendiri umurnya tergantung habitat disekitarnya, kalu habitatnya bagus, mangrove bisa tumbuh samapai puluhan tahun dan dengan diameter samapi 60 cm, jadi tidak usah takut untuk regenerasinya, selanjutnya untuk jarak tanam yang baik tergantung dari tujuannya, jika mangrove ditanam untuk dijadikan pelindung maka jarak tepatnya 30-50 cm, sedangkan jika ditanam untuk keperluan wisata, jaraknya bisa 70-100 cm, jika mengadaptasi dari tempat wisata ini, karena bapak bambang sendiri,mengadakan perahu kano untuk berkeliling, jadi jarak antara pohon bakau juga hrus disesuaikan dengan perahu kano, agar lebih leluasa nantinya. Kalau persoalan menginspirasi bapak bambang adalah istrinya sendiri, yng teroukau oleh keindahan alam mangrove yang ia lihat, yang kemudian diungkapkan kepada bapak bambang,sampai akhirnya sekarang wisata alam mangrove bisa mencapai luas 99,8 hektar.
para mahasiswa sangat terpukau oleh perjuangan bapak bambang menjaga kelestarian mangrove,mahasiswa IPB seketika bersorak tepuk tangan saat mendengar cerita alumni angkatan 3 fakultas kehutanan ini, terlebih lagi kini taman wisata telah diakui dan mendapat penghargaan langsung dari kementrian indonesia.
terima kasih pak bambang atas perjuangannya dan terima kasih kompas kampus-Tupperware telah memberi inspirasi yang begitu luar biasa pada kami. (GO Green)
Perjuangan melestarikan lingkungan dan menjaga keseimbangan alam sangat tercermin dalam event kompaskampus ini. Kompaskampus telah mewadahi inspirasi bagi segenap mahasiswa-mahasiswa indonesia yang tergerak hatinya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Tercermin pada kegiatan penanaman mangrove oleh masing-masing perwakilan dari 10 perguruan tinggi negeri yang terpilih.
Perjalanan dari Cibubur, camp mahasiswa berkumpul menuju muara angke akapuk tebayar sudah, kelelahan selama diperjalanan sirna seketika saat melihat keindahan alam di taman wisata alam muara angke kapuk. Para perwakilan kemudian bersiap-siap untuk turun langsung diarea penanaman mangrove.
"Mangrove ini sangat berguna untuk menahan laju air dan gelombang laut yang langsung menuju ke daratan, juga untuk menahan angin laut."
kutipan kata dari bapak Bambang yang merupakan pemilik dari Taman Wisata Alam mangrove Muara angke kapuk, saat sesi bincang-bincang setelah penanaman mangrove oleh peserta.
Bapak bambang sendiri merupakan Alumni mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), dari jurusan Manajemen hutan, akultas Kehutanan.
Sekilas mengenai taman wisata ini.Awalnya taman wisata ini merupakan areal tambak, kemudian bapak bambang melepas kepemilikan tambak yang hingga saat ini luas dari taman wisata alam mangrove sekitar 99,8 hektar. Didalam kawasan wisata kemudian bapak bambang membangun wahana yang sangat sellaras dengan alam, mulai dari wisata pohon bakau, meliputi, penelitian,pembibitan,penanaman sampai pupuk organik untuk bakau, selanjutnya ada perahu kano untuk menikmati indahnya alam sekitar area wisata dengan melaju diantara pohon bakau yang tumbuh menjulang,Menyaksikan burung dan satwa khas mangrove, kemudian ada wahana permainan anak, terakhir bapak bambang juga menyediakan pondok kemah, bagi para wisatawan yang
hendak menginap diarea wisata.
untuk Ragam mangrove yang ada didalam wahan saat ini bapak bambang sedang mengelola mangrove jenis Rhizopora dan Avicenia, namaun lebih kanjut bapak bambang menambahkan kalu saat ini ia sedang mengusahakan untuk lebih banyak jenis mangrove, terutama mangrove yang jarang dijumpai di daerah-daerah jawa barat dan jabodetabek. "Saat inisaya sedang mengusahakan untuk magrove dari jawa timur dan jawa tengah, kami telah bekerjasama dengan beberapa pihak untuk pengadaan mangrove ini".
Tanya jawab antara mahasiswa dan bapak bambang berlanjut, beberapa pertanyaan mahasiswa kemudian dengan lugas dijawab bapak bambang, beberapa diantaranya menanyakan bagaimana siklus hidup mangrove, bagaimana keadaan mangrove indonesia saat ini, dan kemudian ada yang bertanya mengenani regenerasi mangrove dan jarak penanaman yang tepat untuk mangrove, lalu apa yang menginspirasi bapak untuk membuat taman wisata mangrove ?.
dengan Lugas bapak bambang menerangkan kalau untuk mangrove sendiri, itu awalnya buahnya akan jatuh dari pohon secara alami, kemudian jika tepat tertancap ketanah sekitar 3-4 minggu daun akan muncul, dari situ perkembangan mangrove dimulai, untuk jenisnya, jenis mangrove api-api atau Avicenia akan lebih cepat tumbuh jika dibandingkan dengan rhizopora, selain itu jenis api-api ini juga bisa dimakan,karena bagiannya dalam bentuk kacang, kemudian juga bisa dimanfaatkan sebagai obat, namun untuk itu harus ada penelitian lebih lanjutnya, sahut bapak bambang.
kalau untuk mangrove diindonesia sendiri bapak bambang menyatakan kalau ada lebih dari 20% mangrove rusak sepengetahuannya, kemudian ada 200.000 hektar mangrove rusak didaerah jawa. untuk wilayah Dki sampai sekitarnya lebih lanjut akan ada istilah sapu hijau, yaitu penanaman mangrove dari pinggir tol sampai lepas pantai,karena mangrove ini memang sangat penting adanya. Dulunya disini cuma ada tambak, dan beberapa jenis ikan, namun sekarang, beberapa satwa dengan indah verkeliaran disekitar taman wisata, burung, biawak dan beragam jenis ikan ada didalamnya.
untuk mangrove sendiri umurnya tergantung habitat disekitarnya, kalu habitatnya bagus, mangrove bisa tumbuh samapai puluhan tahun dan dengan diameter samapi 60 cm, jadi tidak usah takut untuk regenerasinya, selanjutnya untuk jarak tanam yang baik tergantung dari tujuannya, jika mangrove ditanam untuk dijadikan pelindung maka jarak tepatnya 30-50 cm, sedangkan jika ditanam untuk keperluan wisata, jaraknya bisa 70-100 cm, jika mengadaptasi dari tempat wisata ini, karena bapak bambang sendiri,mengadakan perahu kano untuk berkeliling, jadi jarak antara pohon bakau juga hrus disesuaikan dengan perahu kano, agar lebih leluasa nantinya. Kalau persoalan menginspirasi bapak bambang adalah istrinya sendiri, yng teroukau oleh keindahan alam mangrove yang ia lihat, yang kemudian diungkapkan kepada bapak bambang,sampai akhirnya sekarang wisata alam mangrove bisa mencapai luas 99,8 hektar.
para mahasiswa sangat terpukau oleh perjuangan bapak bambang menjaga kelestarian mangrove,mahasiswa IPB seketika bersorak tepuk tangan saat mendengar cerita alumni angkatan 3 fakultas kehutanan ini, terlebih lagi kini taman wisata telah diakui dan mendapat penghargaan langsung dari kementrian indonesia.
terima kasih pak bambang atas perjuangannya dan terima kasih kompas kampus-Tupperware telah memberi inspirasi yang begitu luar biasa pada kami. (GO Green)