Sunday, April 8, 2012

Manfaat belajar dari kesalahan (fungsi kegagalan)


Manfaat belajar dari kesalahan
Learning from misstake



MUHAMMAD REZKI RASYAK
KELAS : C (BUSINESS ENGLISH)
NIM : 1152130105

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR







Manfaat Kegagalan
Menurutku, jika menginginkan pelangi, kau harus mau menerima hujan ( Dolly Parton )

Pada saat kita mengalami kegagalan, rasanya dunia seakan berhenti berputar. Tidak jarang, kita merasa bahwa orang di sekeliling kita justru menertawakan kesalahan yang kita buat.
Pernahkah kita bertanya pada diri kita sendiri, apa sih manfaat kegagalan? Lalu, kita akan menjawab dengan pasti, nggak ada. Nah, untuk itulah diperlukan sikap positive thinking untuk menyikapinya. Adalah sesuatu yang wajar bila kita sesekali mengalami kegagalan.
Kegagalan atau kesalahan akan memberikan sudut pandang baru tentang diri kita dan hal – hal lain yang kita lakukan. Sebenarnya, ada semacam perasaan bebas jika kita mengalami kegagalan dan kemudian mampu untuk bangkit kembali dan menemukan bahwa dunia di sekeliling kita masih terus berputar.


Kegagalan dan kesalahan akan memberikan kebebasan dan motivasi untuk terus mencoba berbagai hal yang belum pernah kita lakukan sebelumnya. Saat kita menyadari bahwa kegagalan itu tidak menimbulkan suatu akibat yang fatal, maka kita akan terus terdorong untuk mengambil resiko dan mencoba hal – hal yang baru.
Kegagalan dan kesalahan akan membuat kita lebih mampu memahami orang lain. Mengapa? Karena orang lain kadang – kadang juga mengalami kegagalan. Jadi, apa salahnya kalau kita merasakan hal itu sesekali? Lagipula, saat kita megalami kegagalan dalam melakukan sesuatu, kita bisa memandang mereka secara berbeda. Kita menjadi menyadari bahwa banyak jalan untuk meraih kesuksesan dan banyak jenis keahlian – beberapa yang kita miliki, beberapa yang tidak yang kita miliki.Wawasan kita pun tidak lagi sempit.
Kegagalan memungkinkan kita untuk segera melakukan hal lain – dan hal lainnya lagi setelah itu. Kita juga tidak akan sering menunda – nunda pekerjaan.
Kegagalan akan mengajarkan pada diri kita bahwa ada beberapa tingkatan keberhasilan. Dunia ini tidak selalu hitam putih. Kita tidak harus menjadi yang terbaik dalam melakukan sesuatu atau dalam bersenang – senang.
Kegagalan akan mengajari diri kita bahwa gagal dalam suatu hal adalah normal. Dan, kegagalan itu perlu. Bahkan, kegagalan itu diinginkan. Kita bisa mempelajari banyak hal dari kegagalan – tetapi kita harus mau mengalami banyak hal.



 Success is simple. Do what’s right, the right way, at the right time. – Arnold H. Glasow
In order to succeed you must fail, so that you know what not to do the next time. – Anthony J. D’Angelo
Failure is success if we learn from it. – Malcolm Forbes
Kata-kata mutiara ini untuk menyemangati teman yang belum berhasil menggapai apa yang dicita-citakan.
Yang menarik pada kalimat kedua: untuk sukses maka anda harus gagal. Tidak selalu keagalan adalah hal negatif, gagal membuat kita tahu apa yang seharusnya kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan.
Sedangkan pada kalimat ketiga: kegagalan itu adalah sukses bila kita belajar dari kegagalan tersebut. Jadi bila kita tidak belajar dari pengalaman (gagal) maka kegagalan hanya berarti kegagalan saja.
Orang   boleh dikatakan dia berhasil, karena telah mengalami kegagalan sebelumnya, tanpa kegagalan dia tak kan berhasil seperti sekarang. Kalau ingin berhasil harus berada “on the right track” bagaimana bisa tahu the right track or the wrong track kalau kita tidak memahaminya.
Kalau anda sering membaca artikel-artikel motivasi untuk kegagalan, tentu cerita-cerita seperti Thomas Alfa Edison sang pencipta lampu yang berhasil setelah melewati 2000 kegagalan selalu menjadi satu cerita abadi, bagaimana kegagalan selalu menghiasi keberhasilan. Thomas Alfa Edison bahkan dengan bijak berkata bahwa untuk menemukan lampu itu dia tidak mengatakan bahwa dia gagal, tapi memang dia harus melewati 2000 percobaan-percobaan sampai berhasil. Luar biasa, bagaimana pikirannya yang sangat positif.
Kesimpulannya: jangan takut gagal & kita perlu terus belajar untuk mencapai keberhasilan. Belajar adalah suatu investasi yang bisa diambil hasilnya kelak, tapi kalau dibiarkan begitu saja maka investasi tersebut akan hilang.


TIPS MARIO TEGUH

Semua keberhasilan dan kegagalan seseorang itu berasal dari masing masing orang tersebut, memulai suatu usaha apapun harus dimulai dari sikap dan cara berpikir kita dalam menanggapi berbagai situasi yang akan ditemui dalam mengarungi kerasnya kehidupan ini.Semua kita ini adalah orang orang yang memiliki kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana kita mengoptimalkan potensi kelebihan kita dan meminimalkan kekurangan kita, karna keseimbangan ke semua unsur kita adalah kunci sukses yang akan kita raih. Kita bukan harus berhasil, bukan harus sukses, tapi kita harus mencoba untuk sukses tanpa kenal lelah dan kata menyerah, kegagalan adalah jenjang untuk sebuah kesuksesan bukan harus ditangisi dan disesali
Orang yang selalu menghindari kesalahan tidak akan pernah tumbuh
Kata-kata bijak Mario Teguh ini memberikan isyarat tentang pentingnya belajar dari sebuah kesalahan. Kesalahan merupakan cara manusia untuk menjadi lebih dewasa dan baik lagi di masa akan datang. Orang yang tak pernah salah justru orang yang tak akan pernah tumbuh dan berkembang, karena ia tak mendapatkan sebuah hikmah dan pelajaran dari kesalahan yang telah dilakukannya. Nikmati lah kesalahan sebagai bagian dari proses untuk sukses dan tumbuh lebih baik di masa akan datang.
MARI BELAJAR DARI KESALAHAN
Pikiran manusia memang sulit untuk dikendalikan. Dalam hidup, terkadang kita banyak menggunakan pembenaran untuk hal yang sebenarnya salah / kurang baik. Dalam hal ini adalah karena untuk pembelaan terhadap diri sendiri. Kita mungkin kerap melihat kesalahan orang lain dibanding dengan bercermin pada diri kita sendiri. Kuman diseberang lautan tampak, sementara gajah dipelupuk mata tak tampak. Begitulah sifat yang barangkali masih kita miliki. Kita begitu jelas melihat kesalahan orang lain. Dan godaan terbesar kita adalah menyebarkan kesalahan itu kepada orang lain. Inilah godaan yang sering membuat kita lalai. Kita begitu asik membicarakan kesalahan orang lain, serta keburukan2 orang lain. Dan terkadang kita tidak dapat melihat kebenaran dan kebaikan yang dilakukan oleh orang lain, yang dalam hal ini dikarenakan oleh iri hati atau ketidaksukaan pribadi. Sulitnya melihat kebaikan sebagai kebaikan, kesalahan sebagai kesalahan. Semua dikarenakan sangat sulit untuk menilai diri sendiri, sulit membangkitkan kebaikan di dalam diri, dan sulit mengendalikan kesalahan diri sendiri.
Apapun itu, selama kita dapat mempelajari sifat-sifat kita, menyadari semua kesalahan kita, dan berusaha untuk mengubah diri kita ke arah yang benar dan positif, semua adalah baik adanya dalam hidup kita. Siapapun diantara kita, betapapun merasa punya ilmu dan penguasaan wawasan yang cukup, tetap saja tidak bisa lepas dari kesalahan. Memang, ketika orang melakukan kesalahan itu wajar, hanya saja, bisakah kita senantiasa bisa belajar dari kesalahan itu, mengambil hikmah dari setiap langkah-langkah yang keliru. Inilah proses yang semestinya dilalui orang yang berwatak pembelajar untuk menuju pribadi mulia. Kesalahan memang bukan untuk ditakutkan apalagi direncanakan, kesalahan adalah sebuah pembelajaran berharga dalam kehidupan kita. Tidak ada orang yang selama  hidupnya tidak pernah berbuat kesalahan, tetapi kita dapat belajar dari kesalahan. Apapun harus dapat diterima, apapun harus mau dipelajari ( dalam konteks hal yang positif ). Maka kita akan menjadi lebih baik lagi. Walaupun sulit tetapi harus di praktekkan, jangan berhenti sampai ditengah jalan harus berjuang agar hidup kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi ( better and better). Mari kita bersama-sama melangkah dalam kemajuan hidup bukan sebaliknya. sadari semua orang memiliki kelebihannya sendiri, memiliki kekurangannya sendiri dan harus terus berusaha untuk bersama-sama saling mendukung dan memotivasi.
Hari ini, saya tidak bermaksud untuk menyalahkan siapa-siapa. Hanya ingin mengajak untuk melihat diri kita, dan tentunya diri saya pribadi tentang fenomena setiap kesalahan yang diperbuat oleh setiap manusia di sekitar kita. Entah kawan, saudara maupun tetangga-tetangga kita. Kita mungkin seringkali mendengar kabar keburukan orang lain. Dari sini, lantas kita sesekali ikut-ikutan menyebarkannya, padahal kabar itu belum tentu kebenarannya. Bisa jadi hanya fitnah belaka.
Adakalanya kesalahan itu kita perbuat tanpa kesadaran dan jauh dari akal sehat kita sedangkan kita harus bisa belajar dari kesalahan yang pernah kita perbuat. Janganlahmeremehkan kesalahan yang kecil maupun besar akan tetapi kesalahan yang besar ada karena kesalahan yang kecil ditumpuk-tumpuk sehinggan menjadi besar seperti "Bola Salju" kurang lebihnya. Kita sebagai mahluk yang diberikan akal dan fikiran sungguh tidak layak jika perbuatan kita sama seperti "Binatang" yang tidak mengetahui mana yang salah dan mana yang benar. Oleh karena itulah kita harus berupaya melakukan hal yang terbaik untuk mencapai hal yang baik pula. Belajar itu tidak hanya dari satu atau dua hal tapi bisa belajar dari banyak hal tergantung bagaimana kita mau dan mengidentifikasikan hal tersebut menjadi baik untuk kita. Bagaimana kita belajar dari kesalahan? Jawabannya adalahmengidentifikasikan dan juga mencari hal yang baik dan bermanfaat dari kesalahan yang kita perbuat sehingga tidak mengulanginya. Temukan hal positif dari setiap kesalahan yang kita perbuat dan jugu berupaya menanamkan kaedah atau manfaat yang senantiasa bermanfaat khususnya untuk kita sendiri.
Belajar dari kesalahan merupakan hal yang positif untuk diri kita mencapai hal yang baik pula sehingga kita bisa mengetahui apa-apa yang kita bisa ambil dan pelajari dari kesalahan yang memberikan kita sesuatu hal yang tak ternilai harganya. Mari kita belajar dan berupaya menjadikan kita sebagai orang yang berguna dangen belajar dari kesalahan memperkaya kita dan juga sebagai modal kita untuk terus mewujudkan kita menjadi seorang yang penuh makna. Yang terpenting juga jangan takut untuk melakukan kesalahantapi yang perlu kita takuti adalah tidak bisa memperbaiki dari kesalahan yang diperbuatdan mampu dipertanggung jawabkan. Berani karena benar takut karena salah itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup kita ini



Belajar dari kesalahan
 “Learning from the mistakes I make is one sure method  to my own personal self-improvement”
Pengembangan diri adalah belajar, belajar adalah pengembangan diri. Jika Anda ingin lebih sukses dibanding pencapaian Anda saat ini, kuncinya ialah jangan pernah berhenti belajar. Hanya dengan belajarlah Anda akan berkembang dan menjadi lebih baik. Jadi untuk mengukur sejauh mana Anda bisa berkembang ialah dengan mengukur sejauh mana motivasi belajar Anda.
Kesalahan-kesalahan dapat terjadi karena berbagai macam kesalahan. Untuk mencegah terjadinya kesalahan yang sama dua kali, anda harus memahami akar permasalahannya. Sebagai contoh, anda seringkali berbicara dengan nada cepat dan marah; sering anda mengeluarkan kata-kata yang kurang baik. Anda harus mencari tahu apa yang menyebabkan anda marah pada saat itu.
Anda harus menghindari perasaan bersalah yang terus menerus karena telah berbuat kesalahan, namun pada saat yang sama, anda harus mencari jalan pemecahan dan melakukan tindakan perbaikan. Jika anda mengulang kesalahan yang sama, hal tersebut menunjukkan bahwa anda tidak mengalami suatu kemajuan dan menyebabkan kerugian yang berulang.
Seringkali kesalahan disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Untuk mencegah kesalahan yang sama berulang, anda harus menghapuskan kebiasaan buruk tersebut. Hal ini memang tidak mudah dan membutuhkan usaha ekstra untuk merubah kebiasaan. Semakin cepat anda bisa merubah kebiasaan buruk tersebut, semakin cepat anda menghindari melakukan kesalahan yang sama.
Dari kesalahan-kesalahan yang telah anda buat, tentu saja anda akan semakin berkembang dan bijak. Kesalahan-kesalahan, dalam hubungannya dengan keberanian mengambil resiko, merupakan sesuatu yang krusial untuk kesuksesan anda. Hal yang terpenting adalah melihat kesalahan sebagai batu loncatan untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi dan kehidupan yang lebih baik.
Perhatikan kesalahan orang lain, pelajari dan ambil solusinya jika ada. Kemudian melangkah pasti menuju target. Tanpa harus khawatir kesalahan itu akan menghalangi jalan anda. Motivasi belajar dari kesalahan orang lain adalah hal mutlak yang harus dipahami secara mendalam.  Tapi ingat jangan pernah tiru orang lain. Pelajari saja! Yang harus anda lakukan adalah bertanya dalam hati “Kenapa orang itu melakukan kesalahan”. Karena dengan belajar dari kesalahan orang sukses. Anda bisa menghindarinya lalu berjalan maju untuk meraih apa yang diinginkan.
Ada pepatah “experience is the best teacher” (pengalaman adalah guru terbaik), tetapi ada juga beberapa orang yang cenderung mengatakan buku yang lebih baik. Jadi, yang lebih penting, baik pengetahuan dari buku atau melalui pengalaman kita sendiri? Jawabannya sangat sederhana, keduanya sangat penting sebagai sumber pengetahuan kita. Menurut Kamus Oxford, 'pengetahuan' kata itu sendiri didefinisikan sebagai keahlian, dan keterampilan yang diperoleh oleh seseorang melalui pendidikan yang berpengalaman atau pemahaman teoritis atau praktis dari subjek.
Pertama dan terpenting, buku memegang semua pengetahuan yang didapat oleh generasi sebelumnya kami seperti tragedi Perang Dunia Kedua. Tentunya, kita tidak bisa mengalami tragedi lagi karena kami belum menemukan ada mesin waktu untuk kembali ke masa lalu, tetapi, kita memiliki media lain untuk mendapatkan semua informasi tentang perang sebagai rinci sebagaimana telah kita lihat yang asli yang melalui perjalanan medium buku. Dari sini, kita bisa belajar sejarah dan mengambil semua nilai moral. 
George Santayana yang merupakan bapak sejarah modern, pernah berkata, "mereka yang tidak bisa mengingat masa lalu, dipastikan akan mengulanginya". Namun, kita harus ingat bahwa pengetahuan sebelumnya kadang-kadang diperoleh dari buku-buku tidak benar. Sebagai contoh, Galileo Galilea telah membuktikan bahwa Aristoteles keliru tentang konsep gravitasi dan percepatan ketika ia sendiri telah melakukan eksperimen tentang hal itu. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua pengetahuan dari generasi sebelumnya adalah benar dan untuk mengetahui baik pengetahuan adalah benar atau tidak, kita harus membuktikannya dengan percobaan kita sendiri atau pengalaman.

Tidak dapat disangkal bahwa buku-buku adalah sumber pengetahuan terbaik, tapi kita harus memperhatikan bahwa tidak satupun ilmuwan memenangkan hadiah Nobel hanya dari membaca buku melainkan dari percobaan atau pengalaman yang diperlukan. Kita tidak bisa mengatakan kalau dengan hanya membaca buku resep kita bisa membuat kue dengan hasil yang enak dan nikmat tanpa cacat sedikitpun, itu sudah pasti, kecuali sebelumnya kita sudah pernah mencobanya. 
so, pengembangan keahlian kita sendiri sangat diperlukan untuk bisa dan saling berkompetisi di jaman yang serba modern ini. Buku mungkin menginformasikan masalah umum, namun dapat dikembangkan keterampilan hanya jika kita mau mencobanya sendiri. jadi, jelas bahwa belajar dari praktek lebih mudah daripada belajar melalui buku. Sebagai contoh lagi, jika kita ingin mendapatkan A dalam subjek fisika, kita jangan hanya membaca buku tetapi kita juga harus melakukan banyak latihan sejak bahwa kita dapat mengetahui apakah kita telah memahami subjek atau tidak. Plus, membuat kesalahan dalam latihan adalah cara terbaik untuk belajar karena kebenaran tentu berlaku dari praktek dan pengalaman".
Sebagai kesimpulan, keduanya penting sebagai sumber pengetahuan kita sebagai buku berisi segala macam informasi, sedangkan pengalaman merupakan cara praktis untuk menemukan pengetahuan teoritis yang diperoleh dari buku itu nyata atau tidak. jadi, sebelum menjalani sesuatu, kita harus cukup tahu tentang hal itu..



SUMBER LAIN :
Belajar Dari Kesalahan? Kuno! (Billy Boen)
Dari dulu hingga detik ini, saya yakin Agan pasti pernah denger anjuran-anjuran yang bunyinya kira-kira seperti ini, “Belajarlah dari kesalahan supaya ke depannya tidak terulang lagi.”

Kalau menurut saya, anjuran ini sudah kuno! Tapi, bukan berarti anjuran ini sudah tidak pantas untuk didengar lagi. Loh koq? Karena anjuran ini masih tetap valid alias masih perlu untuk didengar dan dilaksanakan. Trus, kenapa dibilang kuno? Karena sesungguhnya anjuran ini bisa dibuat lebih relevan ke kehidupan jaman sekarang.

1. Sebaiknya, kita tidak hanya belajar dari kesalahan kita sendiri. Tapi kita juga harus belajar dari kesalahan orang lain. Kalau sudah tahu di depan kita ada lubang dan sudah ada orang di depan kita yang ketika berjalan jatuh di lubang tersebut, kenapa kita harus jalan dan terjatuh ke lubang yang sama? Dengan belajarin kesalahan orang lain, kita akan bisa sampai ke tempat tujuan lebih cepat (karena tidak harus terjatuh dulu)

2. Jangan hanya belajar dari kesalahan. Belajarlah juga jadi keberhasilan. Saya tipe orang yang ngga gampang puas. Motto profesionalisme saya “Keep challenging yourself, never be satisfied, and always perform beyond expectation”. Nah, apapun yang telah saya lakukan, selalu saya analisa. Banyak orang hanya belajar dari kesalahan, dan ketika dia sukses melakukan sesuatu, dia tidak pelajari karena dia sudah puas dengan apa yang dia raih. Kalau saya, susah untuk puas. Jadi seberapapun keberhasilan yang saya raih, selalu saya analisa. Tujuannya apa? Supaya lain kali, saya bisa melakukannya lebih baik lagi!

3. Nah, kalau sudah tahu bahwa sebaiknya kita tidak hanya belajar dari pengalaman diri sendiri, dan juga jangan hanya belajar dari kesalahan… kalau digabungkan, sebaiknya kita juga belajar selain dari kesalahan orang lain, juga dari keberhasilannya! Kalau kita hanya belajar dari kesalahan orang lain, kita hanya bisa memperbaikinya. Kalau kita bisa belajar dari keberhasilan orang lain, berarti kita memiliki chance untuk bisa lebih berhasil dari yang dicapai orang itu! Alangkah lebih baik kan?

REFERENSI
Aggestam, Lena, 2006, Learning Organization or Knowledge Management : Which Came First, Information Technology and Control Vol.35, No. 3A
Cut Zurnali, 2010, "Learning Organization, Competency, Organizational Commitment, dan Customer Orientation : Knowledge Worker - Kerangka Riset Manajemen Sumberdaya Manusia di Masa Depan", Penerbit Unpad Press, Bandung

Gorolick, Carol, 2005, Organizational Learning vs The Learning Organization: A Conversation with a Practioner, The Learning Organization, Vol. 12, No. 4, pp 383-288



salam keberhasilan untuk kalian yang pernah merasakan perihnya kegagalan....!!!!

Posted by : Muhammad Rezki Rasyak

No comments:
Write comments