HARI MAULID (Allo Pa' Maudukang (Esso Maudu')
alo maudu (easo maudu)
Lazimnya di tempat-tempat lain Masyarakat pangkep juga mengadakan hari maulid Nabi besar Muhammad SAW, uniknya sama dengan beberapa tempat di kota atau kabupaten lain di sulawesi selatan,masyarakat Pangkep juga masih menggunakan adat nenek-kakek atau orang-orang sebelumnya.
Di Labakkang misalnyya,daerah yang dikenal sebagai daerah penghasil Ikan bolu (bandeng) ini mengisi hari maulid dengan adat seperti biasanya dengan menggunakan Songkolo',Kaddo Minynyak,daging Ayam,doang (Udang) yang telah di goreng (doang sanggara),juku Bolu (ikan Bandeng) yang dibakar (juku ttunu),karoppo'(kerupuk),dan beberapa makanan kecil (Permen,biskuit,kue-kue (kkanrejawa)) serta atribut lainnya,seperti Bunga yang dibuat dari kertas dan hiasan-hiasan lainnya yang kemudian disatukan dan dihias segala macam rupa ddidalam Ember ataupun Baskom, hasilnya nanti itulah yang dinamakan dengan Baku',
Selanjutnya Baku' yang telah disusun dan di hias segala macam rupa kemudian oleh masing-masing masyarakat akan dibawa ke masjid terdekat atau masjid dikampung masing-masing,di dalam masjid selanjutnya panitia akan mencatat dan menyusun Baku'-Baku' di dalam masjid, diawali oleh pengajian dan sambutan dari berbagai elemen masyarakat,acara maulid dimasjid pun dimulai,para anak-anak dan masyarakat mengikuti semua acara dengan hikmat dan tenang.
tiba saatnya di penghujung Acara, diakhiri dengan Barzanji,dan pembagian Baku' atau Ember maulid, satu persatu nama masyarakat di panggil dan di bagikan Baku'maudu',panitia yang sebelumnya telah melepas kaca jendela masjid yang selajutnya di gunakan untuk pembagian baku' maudu',agar tidak saling himpit dan desak-desakan,tiap masyarakat mendapat satu baku' maulid meskipun dia memasukkan(mengumulkan) 2,34,atau lebih kepada panitia,namun tiap masyarakat yang memasukkan tetap mendapat satu Baku'.
"ikatte masyarakatka anrinni tenakkang ni pa'risi ati,napunna tasse're ji bage baku' battu rimasigika, se're bajao battu tammangkamo sukkurutta,namanna mamo biasa 3 iyareka 4 baku' ripantama rimasigika,nase'reji ammotore,namemang tujuanta appantama baku'rimasigika anjo tujuanta, bara'angngapai kodong napirasai tongi sar'battang maraengang te'ne jannana aloo pa'mudukanna pangngulunta Muhammad SAW".
"Kami tidak pernah merasa sakit hati,ataupun iri,cemburu atau yang lainnya,meski kami mengumpulkan 3 atau 4 ember mauld (Baku'),satau telurpun tak apa kami sangat bersyukur untuk itu, dan yang kembali dari masjid hanya satu ember,itu merupakan hal yang kami syukuri,justru itulah harapan kami,yaitu berbagi untuk masyarakat yang kurang mampu dan masyarakat lainnya agar merasakan kebahagiaan yang sama dengan kami dihari maulid ini." (rasyiid,warga kampung beru Labakkang)
itulah adat Pangkep,adat labkkang khusunya,yang perlu diambil sebagai pedoman adalah rasa persaudaraan,bijaksana,saling menghargai,dan mau untuk berbagi,itu pesan utama yang sebenarnya tersirat dari adat masyarakat,yang patut dijaga kelestarian dan regenerasinya
tentunya untuk memperkuat dan menambahnkeyakinankita terhadap sang pencipta dan pangngulu atau Nabi kita Muhammad SAW
-memperkuat nilai ukhuwah dan islami
-silaturrahmi dan saling berbagi sesama sesuai perintah Allah
-penjagaan dan pelestarian adat yang masih terjaga
Salam manis untuk masyarakat Labakkang
posted By : Muhammad Rezki Rasyak
posted By : Muhammad Rezki Rasyak
No comments:
Write comments