BAHASA SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DALAM BERBISNIS DAN TANTANGAN KOMPETENSI
KOMUNIKASI BISNIS DI MASA DEPAN
|
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi
diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang
positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan
|
MUHAMMAD REZKI RASYAK
|
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan
harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang
diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.Oleh karena itu komunikasi
menjadi sangat penting, terlepas dari hal itu tidak dapat dipunngkiri bahasalah
media dasar dalam penggunaan komunikasi tersebut,salah satu hal yang paling
dipengaruhi oleh bahasa adalah dunia bisnis,dalam dunia bisnnis komunikasi yang
baik akan menunjang kelancaran berbisnis,dan mempermudah melakukan suatu
kesepakatan
Ada lima komponen penting untuk diperhatikan
dalam proses komunikasi, yaitu :
a. Pengirim pesan (sender atau komunikator)
b. Pesan yang dikirimkan (message)
c. Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media)
d. Penerima pesan (receiver atau komunikan); dan
e. Umpan balik (feedback) atau effect
a. Pengirim pesan (sender atau komunikator)
b. Pesan yang dikirimkan (message)
c. Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media)
d. Penerima pesan (receiver atau komunikan); dan
e. Umpan balik (feedback) atau effect
Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam
berkomunikasi secara efektif, baik secara personal maupun professional paling
tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi,
yaitu :
a. menulis,
b. membaca,
c. berbicara; dan
d. mendengar.
b. membaca,
c. berbicara; dan
d. mendengar.
Disadari ataupun tidak, setiap hari kita
melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal tersebut diatas dengan
lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai
suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak
memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.
Aktivitas komunikasi adalah aktivitas rutin serta otomatis dilakukan, sehingga kita tidak pernah mempelajarinya secara khusus, seperti bagaimana menulis ataupun membaca secara cepat dan efektif ataupun berbicara secara efektif serta menjadi pendengar yang baik.
Aktivitas komunikasi adalah aktivitas rutin serta otomatis dilakukan, sehingga kita tidak pernah mempelajarinya secara khusus, seperti bagaimana menulis ataupun membaca secara cepat dan efektif ataupun berbicara secara efektif serta menjadi pendengar yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
TANTANGAN
KOMPETENSI KOMUNIKASI BISNIS DI MASA DEPAN
Menurut Stephen Covey, komunikasi merupakan
keterampilan yang penting dalam hidup manusia. Unsur yang paling penting dalam
berkomunikasi adalah bukan sekedar apa yang kita tulis atau yang kita katakan,
tetapi karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima
pesan. Penerima pesan tidak hanya sekedar mendengar kalimat yang disampaikan
tetapi juga membaca dan menilai sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi
yang efektif adalah karakter kokoh yang dibangun dari fondasi etika serta
integritas pribadi yang kuat.
Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang,
betapapun unggulnya sebuah tim atau seberapapun kuatnya kasus hukum,
keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa penguasaan keterampilan komunikasi yang
efektif. Keterampilan melakukan komunikasi yang efektif akan berperan besar
dalam mendukung pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan
komunikasi yang efektif, maka kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi
yang baik, kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, serta keterampilan
menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian yang sangat
penting.
Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan
dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam
proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :
1. Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan
yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan
pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi,
akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi
dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat
diandalkan serta lebih efisien.
2. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam
proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik
adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang
kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih
kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta
melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap
kata-kata yang digunakannya.
3. Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari
masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam
komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini
mencakup :
1. Hambatan yang berasal dari perbedaan
individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status,
keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi.
2. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim
psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana
dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .
Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana
manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi
dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus kepada
manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi adalah
memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk
mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat.
Dan dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara
unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu
organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies antara
satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau
informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam
struktur (jenjang / level) dan sistem organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan
komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar
pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain
bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan
atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang
dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi,
baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya.
Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang
disampaikan hendaknya memenuhi 7
syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
1.Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila
berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan
tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan.
2. Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan
gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas)
tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.
3. Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan
dan mengutamakan penerima pesan.
4. Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa
yang gambalang, pasti dan jelas.
5. Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah
dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
6. Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan,
akan memupuk hubungan baik dalam komunikasi bisnis.
7. Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan
tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).
- A.
Pentingnya Kemampuan Komunikasi Bisnis
Tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan
semakin sulit, yang menuntut kemampuan untuk mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan
dalam lingkungan organisasinya serta bagaimana menyampaikan produk atau jasa
yang dimilikinya kepada pelanggan. Di sisi lain, proses manajemen, adalah suatu
aktivitas komunikasi. Terdapat 6 kendala yang mungkin muncul saat manajer
mengkomunikasikan bisnis organisasinya, yaitu :
1. Struktur Komunikasi Yang Buruk
Struktur komunikasi adalah faktor esensial, yang
menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis. Tidak penting apakah audiencenya
hanya satu orang atau ribuan orang dan sekalipun di tengah bisingnya lingkungan
bisnis dan pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah terdengar dan dimengerti.
Struktur komunikasi yang baik, mengikuti pola :
1. Pembukaan
2. Isi
3. Penutup
2. Isi
3. Penutup
2. Penyampaian Yang Lemah
Tidak menjadi menjadi masalah, apakah pesan itu penting atau
impresif. Namun apabila disampaikannya tanpa “sentuhan yang kuat”, hasilnya
tidak akan dapat menyakinkan orang lain sesuai harapan. Disamping itu, meskipun
telah dilakukan “sentuhan “ yang sudah tepat ternyata seringkali juga masih
memerlukan waktu untuk mendapatkan respons. Dengan demikian, pesan yang kuat,
tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu. Pesan yang disampaikan haruslah
‘menyentuh’ secara kuat dan telak, tidak sekedar mengelus-elus atau
mengingatkan.
3. Penggunaan Media Yang Salah
Perlu untuk mempertimbangkan siapa, dari kalangan atau
status sosial mana dan karakteristik unik lainnya dari sasaran yang kita tuju,
sehingga kita dapat memilih media yang tepat. Jika pesan yang disampaikan
sangat kompleks, berikanlah ruang agar audience kita dapat mencerna pesan
tersebut secara lebih leluasa, sesuai kecepatan mereka, seperti di kamar tidur,
kamar mandi, televise, radio, majalah, koran dan lain sebagainya.
4. Pesan Yang Campur Aduk
Pesan yang campur aduk, hanya akan menimbulkan
kebingungan atau bahkan cemoohan dari audience. Seperti, larangan untuk
memberikan hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang sama memberikan
pengecualian untuk klien-klien baru atau pelanggan VIP yang berpotensi besar
pada bisnis perusahaan. Sementara, kriteria dari klien potensial atau pelanggan
VIP tersebut tidak dirinci secara jelas.
5. Salah Audience
Topik yang dipilih hendaknya relevan dan sesuai dengan
ekspektasi audience. Sebagai contoh, misalnya dalam event pertemuan antara
wakil dari Pemerintah dan Pengusaha, namun dalam presentasi disajikan tentang
analisis situasi politik dan pemerintahan, sedangkan para pengusaha, sebenarnya
lebih mengharapkan penjelasan bagaimana tindakan atau langkah-langkah konkrit
yang diambil pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.
6. Lingkungan Yang Mengganggu
Lingkungan yang mengganggu jelas merupakan kendala dalam
komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat diterima / didengar
secara optimal. Seperti Suara penyaji yang tidak cukup terdengar oleh Audience,
Suara keras dari luar ruangan, (seperti raungan sirine ambulan atau suara lalu
lintas yang padat ), Bunyi handphone dari kantong audience, Interupsi, Sesi
bicara yang menegangkan, dsb. Oleh karena itu, perlunya pemilihan tempat yang
tepat serta upaya agar audience fokus dengan pesan yang disampaikan.
Kendala komunikasi bisnis dapat bermacam-macam, namun
dengan kehati-hatian serta kecermatan, sebagian kendala tersebut akan dapat
diatasi. Presentasi yang disampaikan akan lebih bermakna dengan kendala yang
diminimalisir, sehingga pesan yang disampaikan dapat memberikan efek yang
diharapkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan sistim
informasi, komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan
sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi, sehingga proses
komunikasi terjadi setiap saat tanpa berhenti dan berlangsung pada saat yang
hampir bersamaan di seluruh belahan dunia. Informasi dengan mudah dan cepat
menyebar, bahkan nyaris tanpa penghalang apapun .
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan
orang untuk berkomunikasi melalui berbagai macam media. Tantangan ke depan,
bukan saja sekedar menjual produk & jasa perusahaan, tetapi bagaimana
menyampaikan pesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan dapat memberikan
manfaat kepada banyak orang dari berbagai ragam budaya, latar belakang, dan
sebagainya. Proses penyampaian pesan atau informasi tersebut, dapat dilakukan
secara satu arah, seperti melalui media elektronik atau media cetak juga dapat
dilakukan secara dua arah (interaktif) melalui jaringan internet.
B. Komunikasi Bisnis dan E – Commerce
Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan
manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan
sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan
terbaru yang kian memudahkan penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum,
e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau
perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.. Media
elektronik yang popular digunakan saat ini adalah internet. Perkembangan
teknologi di masa mendatang, memberikan kemungkinan yang terbuka untuk
penggunaan media lain selain internet.
Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan
perdagangan / perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik
(public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menghubungkan perusahaan,
konsumen dan suatu komunitas melalui transaksi elektronik serta perdagangan
barang, layanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya, antara perusahaan dengan
pelanggan (pelanggan), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak
dalam pelayanan publik. Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga
tipe aplikasi, yaitu :
1. Electronic Markets (EMs), yaitu sebuah sarana yang
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan
penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan
berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah
sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi
para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang
ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan terlihat lebih nyata dan
efisien dalam hal waktu, sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan
informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat
sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
2. Elektronic Data Interchange (EDI), adalah sarana untuk
mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam
jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI
didefinisikan oleh International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai
“transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang
dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan
media elektronik”. EDI sangat luas penggunaaanya, biasanya digunakan oleh
kelompok retail besar, ketika melakukan transaksi bisnis dengan para supplier
mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga
organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu
sistem komputer ke sistem komputer yang lain, tanpa memerlukan hardcopy atau
faktur, sehingga terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam
penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan menggunakan EDI
adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan,
respon dan pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat
dilakukan secara elektronik.
3. Internet Commerce, adalah penggunaan
internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk aktivitas
perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan produk dan
jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian
barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang
ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan
saluran penjualan terbukti memberikan keuntungan, antara lain :
a. Untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan
melalui internet;
b. Harga lebih murah mengingat membuat situs di internet
lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di
berbagai tempat;
c. Internet merupakan media promosi perusahaan dan
produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta
d. pembelian melalui internet selalu akan diikuti
dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan. Berbeda dengan
transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik
yang sangat khusus, yaitu :
a. Transaksi tanpa batas: Sebelum era internet,
batas-batas geografi seringkali menjadi penghalang suatu perusahaan atau
individu yang ingin go-international, sehingga hanya perusahaan atau individu
yang bermodal besar saja yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa
ini, dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya
secara internasional, cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan
di situs-situs internet tanpa dibatas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan
dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut serta melakukan transaksi
secara on line.
b. Transaksi anonim: Para penjual dan pembeli dalam
transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual
tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang pembayarannya telah diotorisasi
oleh penyedia layanan sistem pembayaran yang ditentukan, pada umumnya dengan
kartu kredit,
c. Produk Digital dan Non Digital : Produk-produk digital
seperti software computer, musik dan produk lain yang bersifat digital, dapat
dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam
perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi
barang-barang kebutuhan lainnya.
d. Produk barang tak berwujud; Banyak perusahaan yang
bergerak di bidang e-commerce menawarkan barang tak berwujud (intangible)
seperti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.
Implementasi e-commerce pada dunia industri, semakin lama
semakin luas tidak hanya memberikan kemudahan dalam bisnis, tetapi juga
mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global. Perkembangan
teknologi tidak hanya mendukung kelancaran dan keberlangsungan suatu aktivitas
bisnis, namun juga menciptakan industri baru dalam komunikasi bisnis.
Penerapan e-commerce, telah menciptakan suatu komunitas
tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (electronic business
community). Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu,
berkomunikasi dan berkoordinasi secara intensif dengan memanfaatkan media dan
infrastruktur telekomunikasi serta teknologi informasi dalam menjalankan
kegiatannya seharai-hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan
antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk
sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran
(supply). Dengan perkembangan teknologi e-commerce, maka transaksi tadi dapat
dengan mudah dilakukan, sekalipun kedua pihak yang bertransaksi berada pada
sisi geografis yang berbeda.
Banyak orang mengasumsikan, bahwa e-commerce dan e-bisnis
adalah sama. Istilah e-commerce dan e-bisnis terdengar hampir sama, tapi secara
teknis sebenarnya keduanya berbeda. E-commerce memiliki pengertian yang lebih
sempit dibandingkan e-bisnis, dimana e-commerce adalah sub perangkat atau
bagian dari e-bisnis. E-bisnis memiliki makna yang lebih luas dan menunjuk
kepada penggunaan teknologi untuk menjalankan bisnis yang memberikan hasil atau
dampak besar kepada bisnis secara keseluruhan.
Istilah e-bisnis mengcover semua area bisnis. E-bisnis
terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan para klien atau
nasabah secara e-mail, Pemasaran dilakukan melalui internet, menjual produk
atau jasa melalui internet untuk promosi produk dan jasa, dan sebagainya.
Sedangkan E-commerce mengacu kepada penggunaan internet untuk belanja on line,
seperti belanja produk atau jasa melalui internet. Sampel lainnya adalah ketika
individu atau perusahaan membayar sejumlah uang melalui internet.
Di era e-bisnis, Berbagai aktivitas, mulai dari sekedar
pembicaraan tekstual sampai dengan transaksi bisnis telah dilakukan melintasi
batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan. Dalam
situasi seperti ini, peluang untuk berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis,
persahabatan ataupun lainnya terbuka lebar.
Di Indonesia, internet belum terlalu popular digunakan
menjadi media interaktif bisnis, bukan hanya karena minimnya penetrasi
infrastruktur internet ke lapisan masyarakat, tetapi juga masih banyak pelaku
usaha yang belum memahami bagaimana mengkomunikasikan bisnis melalui jaringan
teknologi mutakhir ini. Hampir semua calon konsumen di Indonesia masih memiliki
keragu-raguaan (skeptis) untuk melakukan transaksi di jaringan toko maya ini,
yang antara lain disebabkan oleh :
a. Masalah Kepercayaan; Mayoritas konsumen di Indonesia
masih belum mempercayai kebenaran sistem penjualan on line, karena takut
tertipu disamping tidak melihat langsung produk yang ditawarkan.
b. Masalah Pembayaran; mayoritas konsumen meragukan
keamanan cara pembayaran yang dilakukannya melalui internet.
c. Masalah Info produk; Keraguan ini timbul, karena calon
konsumen tidak bisa melihat langsung barang yang dijual, sehingga selain tidak
yakin dengan kualitas produk yang ditawarkan juga meragukan kebenarannya.
d. Mayoritas konsumen di Indonesia masih merasa lebih
aman serta nyaman dalam bertransaksi yang dilakukan dengan cara interaksi dua
arah secara langsung.
Bisnis di dalam era globalisasi akan diselenggarakan dalam dukungan penuh suatu kerja tim yang memiliki kemampuan untuk memadukan :
Bisnis di dalam era globalisasi akan diselenggarakan dalam dukungan penuh suatu kerja tim yang memiliki kemampuan untuk memadukan :
1. Keuletan bernegosiasi dengan wawasan (vision)
2. Kesabaran dan keuletan hati (tenacity)
3. Fleksibilitas dengan fokus.
Bisnis dalam era globalisasi dilakukan dengan melintasi
jarak, keanekaragaman lingkungan dan waktu secara cepat dan mudah. Untuk dapat
bersaing dan berhasil dalam lingkungan global yang dinamis, haruslah dibekali
dengan kesungguhan, kemampuan dan inovasi serta selalu siap dan waspada dalam
menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat.
Di era globalisasi ini, dunia bisnis menghadapi
lingkungan persaingan yang cenderung semakin turbulen. Peran komunikasi bisnis
menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan
dan informasi dari lingkungan. Disamping kemampuan menyampaikan gagasan, baik
lisan maupun tertulis secara sistematik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau
informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam
struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan
hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar
pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan.
Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang cenderung semakin turbulen. Para manajer perlu membekali diri dengan keterampilan lintas budaya, berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis. Disini peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Disamping menyampaikan gagasan, baik lisan maupun tertulis secara sistematik.
Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang cenderung semakin turbulen. Para manajer perlu membekali diri dengan keterampilan lintas budaya, berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis. Disini peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Disamping menyampaikan gagasan, baik lisan maupun tertulis secara sistematik.
Di era e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi suatu
bisnis tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat
proses Globalisasi dan memberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk
mengembangkan usahanya, melalui berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis,
pemasaran produk ataupun lainnya. Melalui e-bisnis, transaksi bisnis telah
dilakukan melintasi batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada saat yang
bersamaan.
Aktivitas e-bisnis di Indonesia, merupakan tantangan
tersendiri bagi para manajer untuk mengkomunikasikan bisnisnya kepada
masyarakat yang mayoritas skeptis terhadap sistem penjualan on line melalui
perbaikan sistem, pemupukan tingkat kepercayaan masyarakat serta pemberian
edukasi yang berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. Roy Rondonuwu, Dipl. Inf. M.Lib, Bahan Kuliah
Komunikasi Bisnis Program Magister Universitas Padjdjaran, 2007.
2. Yustina Sumardi & Sartini Moertono, Materi Pokok
Komunikasi Bisnis, IBI,
3. Aribowo Prijosaksono dan Roy Sembel, Komunikasi yang
Efektif, www. sinarharapan.co.id, 14 agustus 2007.
Posted By : Muhammad Rezki Rasyak
No comments:
Write comments