Sunday, May 26, 2013

Semangat Alam Itu Kuwariskan. "Kami Bermain Dengan Sampah".

Senyum hangat sang mentari, derau ombak yang menggema ditelingaku juga kicau burung yang menggoda hati, serta semerbak alunan angin dari pepohonan yang masih ingin kurasakan esok hari, seolah menjadi gadah besarku untuk menjaga kelestarian lingkungan. Nampak indah semua burung bermain disetiap pagi,bunga-bunga mekar serta capung beterbangan yang menggugah hati ini untuk mencari sesuatu yang lebih dari alam ini keyakinan terpatri dalam hati, alamku memang kaya aku ingin menikmatinya, aku ingin melihat cakrawalaku kaki langit ibu pertiwi dari semenanjung sabang sampai merauke. Semuanya begitu indah berbaur dengan adat budaya yang membalurnya. Itu yang membuatku dan kawan-kawan bertekad manjaga kelestarian alamku, apa yang bisa kupersembahkan kini semuanya kupersembahkan untuknya untuk alamku,kutau suatu saat nanti Cuma cerita akan alamku yang dulu yang kukisahkan pada anak cucuku yang tidak lagi bisa melihat dan merasa apa yang kira-kira kurasa saat ini, namun keyakinanku itu tumbuh keyakinan untuk melestarikan alamku, keyakinan untuk menjaga lautku, hutan,sungai danau dan lingkungan sekitarku tempat aku berpijak.




Sadar atau tidak sadar malu ataupun tidak punya malu, sebenarnya apa yang anda punya saat ini merupakann apa yang berasal dari alam ini,semuanya disusun rapi sang pencipta untuk kita semua,namun belakangan ,nafsu penguasa dan sifat ababil yang menguasai manusia. Sekian lama aku merasa menjadi kupu-kupu yang terbang,juga sekian lama aku merasa bisa berbaur dengan alamku ini, semakin kumenikmati, semakin pula tinggi rasa hati untuk menjaganya agar tetap lestari tidak termakan evolusi mesin. Kuharap semua orang mengerti akan hal ini, kuharap semua orang bisa peduli akan pentingnya hal ini.

Semangat alam itu  kami tularkan pada kawan-kawan kecil kami. Aku sadar betul betapa pentingnya hal ini diwariskan,karena kutau mereka juga merasakan hal yang sama, merasakan suatu keinginan untuk menjaga dan melestarikan alamnya, hanya butuh meyiraminya dengan semangat dan pupuk kebersamaan.
 Berawal dari gelisah akan hilangnya lingkungan kecil mereka,berangkat dari rasa ingin memelihara dan dan rasa sayang pada lingkungan, mengantarkan sang pejuang kecil kepada sebuah dermaga tempat mereka berjuang mempertahankan apa yang sebenarnya mereka inginkan untuk direbut kembali, semua orang memandang kecil apa yang mereka lakukan namun sebenarnya hal ini bermakna sangat besar untuk kita semua. Semua yang seharusnya mereka rasakan kini hampir semuanya pupus termakan waktu dan  rentetan bunyi mesin dan geronggongan pisau potong yang menjadikannya hampa tak terngiang lagi. Kami tau apa yang mereka inginkan kami tau apa yang mereka butuhkan untuk itu kami ada disini untuk membimbing mereka.




Laksana kesusahan dan ketimpangan namun mendapat bantuan akhirnya. Magic yang mereka rasakan kini, anak-anak pejuang kecil yang sempat terbawa suasana musim modern kini kembali ke jalurnya dengan gairah membawa diri mereka pada pengabdian terhadap lingkungan. “ini rumah saya,ini kawan-kawan saya, dan ini lingkungan saya”, kata itu seolah menggerus hati mahasiswa pecinta lingkungan hidup untuk lebih mengarahkan bocah pecinta lingkungan kearah yang benar-benar positif. Selang beberapa waktu anak-anak kini mampu mengolah bahan buangan menjadi sesuatau yang masih berguna, trik-trik sederhana namun memukau. Semangat pecinta lingkungan mengajak anak-anak bara untuk bermimpi dan menari dengan lingkungannya menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan dan dihargai semua orang. Kegiatan positif kini bermunculan seiring dengan pujian beberapa pihak terhadap perkembangan si pejuang kecil kegiatan mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat oleh anak-anak bara, yang  kini dikerjakan sesuai bimbingan para kakak mahasiswa. Raut kegembiraan nyata jelas diwajah mereka saat berhasil mendaur ulang sampah kain perca menjadi bando cantik hasil kreasi mereka sendiri. Ada rasa bangga tersendiri dari hati dan para orang tua mereka melihat perkembangan pengetahuan yang sebenarnya dapat digali dari hal-hal sederhana. Pembiasaan dengan pola hidup hijau menghiasi hari-hari mereka. Satu persatu material plastik non daur ulang yang dibuang dan menjadi sampah ditengah masyarakat. Justru menjadi sesuatu yang sangat berharga untuk mereka.

            “Kami sekarang bisa membuat bando”, ibuku bilang bando yang aku buat cantik.Kami melukis dengan sisa-sisa cat maupun pewarna yang merupakan sisa pembuangan,kami juga bermain dengan sampah-sampah kemasan disekitar kami. Ditengah modernisasi yang makin menjadi, sosok anak-anak ini terbangun untuk lebih mencintai lingkungan menjaga kebersihan lingkungan juga tau betul bagaimana sampah bisa dimanfaatkan  kedepannya.




Wawasan mereka kini kian berkembang saat diperkenalkan pada media drama musikal berkenaan dengan kecintaan terhadap alam, selingan go green yang menghiasi lagu-lagunya, menjadi bukti persembahan sang pejuang kecil untuk negeri ini, secerca harapan itu masih ada, harapan untuk mengembalikan masa indah mereka bermain di tengah suasana damai desa mereka.Seolah ingin meneriakkan "kembalikan desa kami yang dulu"."Mana mainan kami mainan dari alam",  bukan kerlap kerlip digital mainan mereka. Ini seakan menjadi teguran sekaligus kritikan kecil untuk pemerintah, bagaimana anak kecil ini yang bisa mengupayakan sampah didaur ulang agar keasrian daerahnya kembali.


Kami berusaha membangun kesadaran generasi muda ini, kami berusaha menyisipi bibit indah bunga pertiwi pada mereka, karena kami yakin mereka jugalah yang mejadi penerus bangsa, mereka jugalah yang menjadi motor penggerak peradaban, motor penggerak yang bukannya membabat hutan indah kita, bukan meracuni laut biru kita juga bukan generasi yang tega melihat semuanya punah tanpa melakukan apa-apa.Kami menciptakan generasi yang kelak menjadi pelindung tanah tercinta kami.generasi yang cinta dan peduli akan lingkungannya peduli akan kebersihan sungai laut dan danaunya. Generasi yang tidak patah arah saat berton-ton sampah menyerbu,generasi yang berkeyakinan akan tetap ada keindahan alam Indonesia. Generasi pelindung bumi, yang pantang menyerah meski cadas dan jurang didepan mata. Mari bersama perangi sampah, sayangi lingkungan kita, jaga bumi indah kita.
go green…. (Sang pejuang kecil ditengah medan perang).